Selasa, 26 Juni 2012

Hardcore Straight Edge


HARDCORE DAN STRAIGHT EDGE
        Pernah mendengar dua kata di atas tapi mungkin tidak tahu artinya? Atau malah sama sekali tidak pernah mandengarnya? Saya akan bercerita tentang hardcore dan straight edge untuk sekedar tambahan informasi.
        Kita mulai dengan hardcore. Hardcore adalah salah satu subgenre dari punk rock yang berasal dari Amerika Utara dan UK diakhir tahun 1970-an. Sound baru ini yang merupakan ciri khas musiknya secara umum yaitu: suara gitar yang lebih tebal, berat dan cepat dari musik punk rock awal.Tipikal lagu biasanya sangat pendek, cepat dan keras, selalu membawakan lagu tentang politik, kebebasan berpendapat, kekerasan, pengasingan diri dari sosial, straight edge, perang dan tentang sub-kultur hardcore itu sendiri.

PERKEMBANGAN HARDCORE DI INDONESIA
        Musik Hardcore sudah eksis di Indonesia pada tahun akhir 1980-an. Dengan fenomena yang ada menyebabkan sebagian dari punker mulai melahirkan scene-scene hardcore punk. Sehingga musik hardcore di Indonesia sangat kental dengan warna punk.
Dikarenakan masih sangat sedikitnya scene hardcore maka scene terbagi menjadi dua kaum, yaitu kaum individu yang lebih suka menikmati musik hardcore dengan sosialisasi yang secukupnya dan kaum yang sangat suka bersosialisasi (membaur dengan komunitas punk). Hal ini terjadi sampai sekitar pertengahan tahun 1990-an. Tahun 90-an bisa dibilang tahun musik hardcore di Indonesia dan puncaknya pada akhir tahun 1990 ditandai dengan mulainya pertunjukan-pertunjukan di berbagai tempat menampilkan 100% band hardcore (yang sebelumnya selalu mencampur dengan band punk) dan kemudian musik hardcore mulai membaur dengan melodicore.

Dengan semakin banyaknya band hardcore bersamaan pula munculnya records D.I.Y yang menyalurkan kreatifitas band seperti pinball records dan ffgrecords. Di Indonesia kota Jakarta adalah kota yang memiliki banyak band hardcore, untuk di kota lain umumnya hardcore dibawa dan berkembang dari individu anak Jakarta yang kuliah di luar kota ataupun bekerja. Band Hardcore Jakarta antara lain adalah Final Attack, Anti Septic, Triple X, Straight Answer, Dirty Edge, Popcorn, Sugesti X, Secret Agent. Depok juga memiliki DC crew,biduan error: Thinking Straight dan juga band-band Depok lainnya yang mayoritas mengusung oldschool hardcore punk serta di daerah Menteng Jakarta Pusat yang dikenal dengan Taman Suropati banyak band-band pengusung hardcore punk seperti Speed Kill, Sing It, The Borstal, Snacky, Majesty, Naughty Sex Party, Headline dan masih banyak lagi.
Di medan sendiri kita juga punya banyak band hardcore. seperti martyr, leg to decay, finger print, trying to find, solilokui, empatbelas, h2r, dll.


STRAIGHT EDGE



        Pada bagian awal penjelasan hardcore tadi saya sudah menyebutkan kata straight edge. Straight Edge adalah sebuah gaya hidup, filosofi dan pergerakan yang menganut anti penggunaan narkoba, penggunaan minuman beralkohol, merokok dan hubungan sex bebas, walaupun pergerakan garis keras yang lebih dalam mereka menghindari penggunaan obat secara menyeluruh (termasuk penggunaan secara medis) dan mereka mempercayai bahwa sex tidak untuk berganti-ganti pasangan.

Straight edge adalah sebuah motivasi hidup untuk tidak merusak diri sendiri dengan mengonsumsi zat-zat/ hal-hal yang dianggap berbahaya untuk diri sendiri dan penyikapannya kembali kepada kontrol individu. Gaya hidup straight edge mencoba untuk memberikan alternatif baru di scene punk/ hardcore yang sangat identik dengan kebiasaan mabuk dan kerusuhan.

Banyak orang yang mengklaim bahwa dirinya seorang penganut paham ini karena mereka ingin mengontrol kehidupan mereka, berontak dari budaya penggunaan narkoba, menghindari diri berhubungan dengan narkoba, mereka menyaksikan efek negatif dari penggunaan narkoba dalam keluarga atau teman-teman, atau bahkan bisa pula untuk membedakan diri. Filosofi utama yang dibawakan oleh penganut paham ini adalah penggunaan narkoba terhadap lingkungan sosial dan krisis moral yang bisa menyebabkan hancurnya rumah tangga, bisnis dan khususnya kehidupan anak-anak remaja.

Ide tentang straight edge ini sebenarnya sudah ada di dalam lagu-lagu band protopunk tahun 70-an yakni The Modern Lovers. Namun istilah Straight Edge dicetuskan oleh band Minor Threat, band ini disebut sebagai dasar gaya hidup ini, dalam sebuah lagu mereka yang berjudul Straight Edge.

Lirik lagu straight edge oleh minor threat

I'm a person just like you
But I've got better things to do
Than sit around and fuck my head
Hang out with the living dead
Snort white shit up my nose
Pass out at the shows
I don't even think about speed
That's something I just don't need

I've got the straight edge

I'm a person just like you
But I've got better things to do
Than sit around and smoke dope
'Cause I know I can cope
Laugh at the thought of eating ludes
Laugh at the thought of sniffing glue
Always gonna keep in touch
Never want to use a crutch

I've got the straight edge

        Bagi kawan-kawan yang pernah atau sering ke acara musik hardcore mungkin pernah melihat punggung tangan personil band ataupun mereka yang datang ke acara musik dicoret dengan tanda X atau bisa juga tanda X itu dalam bentuk tato, bisa berada di kaos, pin, embelm dan di nama bandnya. Itu merupakan sebuah pengakuan bahwa individu itu atau band itu penganut paham straight edge.
        
Huruf  X adalah simbol yang paling dikenal dari straight edge, yang umum dipakai. Logo "X" straight edge dapat dilihat jejaknya dalam pelaksanaan pada acara singkat band Teen Idles yaitu U.S. West Coast tour tahun 1980. Teen Idles telah dijadwalkan untuk bermain di Mabuhay Gardens San Francisco, tetapi ketika band tiba, manajemen klub menemukan bahwa seluruh band ini masih di bawah umur minimum dan karena itu mereka ditolak masuk ke dalam klub tersebut. Sebagai kompromi, manajemen menandai tiap kedua tangan anggota band Idles' dengan logo hitam besar "X" sebagai peringatan kepada seluruh staf klub agar tidak memberikan alkohol ke mereka. Setelah kembali ke Washington DC, band ini diberikan sistem yang sama oleh klu-klub lokal sebagai maksud membolehkan para remaja untuk masuk kedalam klub untuk menyaksikan acara musik tanpa memberikan alkohol kepada mereka. Tanda itu secepatnya diasosiasikan dengan gaya hidup straight edge tanpa ada batas usia lagi.

ERA STRAIGHT EDGE
        Perjalanan straight Edge yang panjang telah mengalami perkembangan, baik di dalam musiknya maupun pahamnya. Berikut perkembangannya:

Oldschool (1970 - awal 1980)

Perkembangan gaya hidup Straight Edge ini banyak di adaptasi oleh band-band lainnya seperti,7 Seconds, SSD, Uniform Choice, Cause for Alarm. Band-band tersebut adalah band hardcore punk yang berada di era “oldschool”. Band-band era ini lebih banyak berteriak tentang movement Straight Edge dibanding bernyanyi. Lagu mereka terdengar seperti orang yang sedang orasi dengan diiringi musik agresif dan cepat ala hardcore punk. Gaya seperti itu akhirnya menjadi ciri khas band hardcore punk di era “oldschool”. Pada awalnya paham ini berkembang di Washington D.c dan New York, kemudian akhirnya berkembang juga di Kanada

Youth Crew (pertengahan 1980)
Walaupun pada awalnya secara musikal, band-band straight edge terdengar tipikal, di pertengahan tahun 80-an musiknya mulai berkembang dan meluas sesuai dengan karakter band masing-masing. Era “Youth Crew” lahir ketika band-band hardcore punk Straight Edge mulai menjamur dan akhirnya mereka memiliki kecenderungan untuk bersatu membuat pergerakan dan media sendiri untuk menyebar luaskan gaya hidup straight edge. Namun bukan berarti mereka tidak manggung bersama band-band yang non-straight edge. Mereka justru lebih mengedepankan semangat persatuan. Suatu komunitas yang lahir karena memiliki sudut pandang yang sama: yaitu menyukai musik punk/ hardcore sebagai bagian dari subkultur yang tercipta saat itu. Gorilla Biscuits, Judge, Bold, Youth of Today mereka adalah beberapa band yang menonjol di era “Youth Crew”.

Ternyata seiring perkembangannya, straight edge mulai berkaitan juga dengan perihal pergerakan animal rights, vegan dan vegetarian. Youth Of Today adalah band yang paling lantang menyuarakan perihal hak-hak dan perlindungan terhadap hewan, vegan dan vegetarian pada tahun 1988. Dalam lirik lagu “No More”, Ray Cappo vokalis Youth Of Today menekankan tentang pandangannya terhadap hak-hak hewan dan vegan: “Meat-eating, flesh-eating, think about it/ so callous this crime we commit”. Sampai akhirnya banyak band yang menyuarakan hal yang sama dan hampir semua band di akhir tahun 1980-an di Amerika dan Kanada menyuarakan tentang hak-hak hewan dan kekejaman terhadap hewan. Namun bukan berarti juga bahwa seorang vegan/ vegetarian itu adalah seorang straight edge, begitu juga sebaliknya. Menjadi vegan/vegetarian bukanlah sebuah keharusan di dalam gaya hidup straight edge. Vegan dan vegetarian hanya bagian dari perkembangan straight edge itu sendiri dan semua kembali kepada pilihan masing-masing individu.

Militan (1990)
Di dalam perkembangannya, straight edge juga sempat ternoda dengan beberapa militan dari band straight edge itu sendiri dan band yang paling menonjol dengan sikap garis keras dan militannya adalah Earth Crisis. Setelah gaya hidup straight edge sempat berkembang sampai ke perihal vegan/vegetarian pada akhir 80an, di awal tahun 90an bermunculan band-band yang mengadopsi paham serupa namun mereka cenderung lebih militan. Militan disini mereka cenderung picik, mudah menuduh, minim toleransi terhadap non-straight edge dan berpotensi melakukan kekerasan. Mereka berpikir bahwa dengan metode gerakan yang keras dan militan akan lebih efektif dalam mempromosikan hidup bersih, padahal hal tersebut justru menjadi bomerang bagi mereka sendiri dan tentunya straight edge saat itu sempat tercoreng dan mulai menjadi bahan cemoohan di kalangan underground.

Era 2000-an
Seiring dengan jalannya waktu dan lahirnya band-band baru, cap negatif terhadap straight edge berangsur-angsur pulih. Komunitas dan band-band straight edge tahun 2000an mempersatukan kembali kultur punk rock kepada kondisi awalnya yang lebih toleran terhadap komunitas dan band-band lain yang non-straight edge. Kalangan straight edge mengalami pendewasaan, mereka sudah berbaur di satu panggung dengan band-band yang non-straight edge. Mengingat straight edge adalah gaya hidup yang lebih ke arah pilihan pribadi. Band-band straight edge yang menonjol di tahun 2000-an diantaranya adalah Allegiance, Black My Heart, Casey Jones, Champion, Down to Nothing, Embrace Today, The First Step, Have Heart, Righteous Jams, Throwdown, xTyrantx, Fight Everyone dan Stick to Your Guns.










Budaya punk, hardcore sering mendapat citra buruk di masyarakat. Tapi apa ada yang berusaha mencari informasi tentang budaya ini? Straight Edge merupakan salah satu sisi positif dari budaya ini. Punk bukanlah sebuah wadah bagi anak-anak puber yang bermasalah, punk bukanlah sebuah sumber masalah. Bagi saya punk adalah sebuah solusi untuk kebebasan terhadapat hal yang mengekang kita dan membuat kita tidak bisa berpikir luas.untuk dapat merdeka total secara individual kita harus terlepas dari kekangan masyarakat berkedok adat dan budaya, pembodohan politik oleh para politisi, dan dominasi agama.

Semoga tulisan ini bisa memberikan pemahaman baru yang jauh lebih baik akan budaya punk. 

Jah'rakal


        Kali ini saya akan membahas tentang game online DOTA. Saya akan bahas tokoh (hero) DOTA yang paling saya suka, yaitu Jah’rakal. Jah’rakal bisa dibilang sebagai hero yang gampang jadi. Hero ini punya attack speed paling tinggi.






Data hero:
Nama: Jah’rakal
Tavern: Agility (sentinel)
Strength: 17 + 2.2
Agility: 21 + 2.75
Damage: 38 – 56
Armor: 2
HP: 473
Mana: 169
Movespeed: 300
Range: 500 (ranged)
Attack Time: 1.7

KEUNGGULAN

1. Sangat berguna,fleksibel, bisa menjadi range, bisa juga jadi melee.
2. Punya kemampuan untuk ‘permabash’ (bash/ministun yang gak akan  pernah terputus durasinya)
3. Tambahan AGI yang sangat tinggi tiap levelnya = 2.75
4. Untuk hero AGI, tambahan STR nya terbilang tinggi.
5. Dia memang gak punya disable, tapi dia punya yang lebih dari itu untuk membantu ngejar


KELEMAHAN

1. Sangat lemah dan sangat mudah dibunuh di early game
2, Karena gak punya skill untuk kabur, sulit kabur dari bokongan,sementara bokongan di early gak akan pernah berhenti terjadi pada hero yang bisa menjadi paling beringas di late game ini.

Jangan pilih Jah’rakal:
1. Kalau tim masih kekurangan hero support.
2. Tim kalian kekurangan Ganker.
3. Dan banyak yang memakai Disabler.

Pilih Jah’rakal:
1. Kalau lawan kalian banyak yang pick hero 1 vs 1.
2. Tim kalian butuh carry.
3. Butuh permabasher
4. Ngefans sama "Trolls"

SKILL: 
Berseker Rage
Whirling Axe
Fervor
Battale trance

ITEM
Di awal saya lebih suka dengan: Wraith Band
                                                 Phase Boots
                                                Helm of dominator

Di tengah sampai akhir saya lebih suka menambahkan: 
Sange Yasha
Crystalis
Butterfly
Buriza do Kyanon

Demikian pembahasan Jah’rakal dari saya. Semoga bermanfaat.

Senin, 25 Juni 2012

ANDRAGOGI


        Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang vital. Dalam usahanya mempertahankan hidup dan mengembangkan diri dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dirasakan belajar sebagai sesuatu kebutuhan yang vital karena semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahan dan teknologi yang menimbukan berbagai perubahan yang melanda segenap aspek kehidupan dan penghidupan manusia. Tanpa belajar, manusia akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikam diri dengan lingkungannya dan tuntutan hidup, kehidupan, dan penghidupan yang senantiasa berunah. Dengan demikian belajar merupakn suatu kebutuhan yang dirasakan sebagai suatu keharusan untuk dipenuhi sepanjang usia sejak lahir hingga akhir hayatnya. (syamsu Mappa, 1994: 1)
        
Andragogi adalah proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalam belajar. Istilah ini awalnya digunakan oleh Alexander Kapp, seorang pendidik dari Jerman, pada tahun 1883, dan kemudian dikembangkan menjadi teori pendidikan orang dewasa oleh pendidik Amerika Serikat, Malcolm Knowles ( 24 April 1913- 27 November 1997).  Knowles ( Sudjana, 2005: 62) mendefenisikan andragogi sebagai seni dan ilmu dalam membantu peserta didik ( orang dewasa) untuk belajar.

Teori Knowles tentang andragogi dapat diungkapkan dalam 4 poin:
1.   Orang dewasa perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang mereka ikuti ( berkaitab degan konsep diri dan motivasi untuk belajar)
2.   Pengalaman (termasuk pengalama berbuat salah) menjadi dasr untuk aktivitas belajar (konsep pengalaman)
3.   Orang dewasa paling berminat pada pokok bahasan belajar yang mempunyai relevansi langsung dengan pekerjaannya atau kehidupan pribadinya (kesiapan untuk belajar)
4.   Belajar bagi orang dewasa lebih berpusat kepada permasalahan dibandingkan isisnya (orientasi belajar)

Prosedur yang perlu ditempuh oleh pendidik sebagaimana dikemukakan Knowles (1986) adalah sebagai berikut:
1.   Menciptakan Susana yang kondusif untuk belajar melalui kerjasama dalam merencanakan program pembelajaran
2.   Menemukan kebutuhan belajar
3.   Merumuskan tujuan dan materi yang cocok untuk memenuhi kebutuhan belajar
4.   Merencanakan pola belajar dalam sejumlah pengalaman belajar untuk peserta didik
5.   Melaksanakan kegiatan belajar dengan menggunakan metode teknik da sarana belajar yang tepat
6.   Menilai kegiatan belajar secara mendiagnosis kembali kebutuhan belajar untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya




PEDAGOGI


Kata “pedagogi” berasal dari bahasa Inggris paedagogy, dari bahasa Yunani Kuno παιδαγωγέω (paidagōgeō; dari παίς país: anak dan άγω ági: memimpin; secara literal, "memimpin anak”). Pedagogi adalah ilmu atau seni mengajar anak-anak, yang merujuk kepada bagaimana menentukan strategi yang tepat dalam memberi pengajaran. pedagogik merupakan suatu ilmu, sehingga orang menyebutnya ilmu pedagogik. Ilmu pedagogik adalah ilmu yang membicarakan masalah atau persoalan-persoalan dalam pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik, antara lain seperti tujuan pendidikan, alat pendidikan, cara melaksanakan pendidikan, anak didik, pendidik dan sebagainya.


Pedagogi juga dipandang sebagai sebuah proses mendidik atau aktifitas mendidik yang bertujuan agar tingkah laku manusia mengalami proses pembelajaran sehingga terjadi perubahan kea rah yang lebih baik.


Mendidik adalah upaya yang disengaja yang dilakukan pihak pendidik, orang-orang yang menghendaki anak didik mengalami proses belajar. Upaya mendidik oleh pendidik memiliki predikat disengaja karena upaya ini bertujuan, berniat mendidik, dan dilakukan karena merasa bertanggungjawab dan menyayangi atau mengasihi anak didik. Di samping peristiwa-peristiwa pendidikan yang sengaja diciptakan oleh pendidik, terdapat peristiwa-peristiwa yang terjadi tanpa disengaja, bahkan mungkin suatu peristiwa yang bertentangan dengan prinsip perbuatan mendidik, tetapi berhasil mengubah seseorang menjadi lebih baik. Akan tetapi pendidikan tidak dapat sepenuhnya bertumpu pada peristiwa yang tanpa kesengajaan ini. Bagaimanapun, tujuan-tujuan mendidik bersifat fundamental, atau strategis bagi si terdidik, masyarakat, dan kemanusiaan.

            

Sabtu, 09 Juni 2012


Kelompok 4 :

Simulasi Paedagogi
Setting : Rumah
Tokoh : Mama ( laili ), Anak 1 ( Nissa ), Anak 2 (Devi ), Anak 3 ( Rozi )
Cerita :  Pada suatu sore, 3 anak SD terlambat pulang ke rumah. sang mama menunggu mereka di depan pintu masuk rumah. lalu, tiba-tiba ketiga anak itu muncul dan sang mama menanyakan alasan keterlambatan mereka bertiga, lalu anak pertama menjelaskan bahwa meraka bermain dirumah temannya. lalu sang mama menasehati anak-anaknya agar lain kali memberi kabar apabila pulang terlambat agar mama tidak khawatir.

Mama  : Dari mana saja kalian ?
Nissa   : Kami dari rumah teman Ma.
Mama  : terus kenapa pulangnya jam segini ? kenapa gak bilang sama mama ?
Devi     : Temen kami rumahnya deket sini ma. 
Mama  : denger ya, mama udah nungguin kalian dari tadi siang, Mama khawatir kalian kenapa-kenapa,     kalian tu masih kecil nak, masih butuh pengawasan, gimana nanti kalau ada orang jahat.
Nissa, Devi, Rozi : Maaf Ma. 

Simulasi Andragogi 
Setting : Cafe
Tokoh : Devi , Laili dan Nissa, Rozi
Cerita : Suatu hari Devi menelpon teman-temannya. dia mengatakan bahwa ia memilki masalah yang perlu dibicarakan dan mengajak temannya untuk bertemu di sebuah cafe dan membantunya memecahkan masalah tersebut. Saat sesi curhat di cafe teman Devi yaitu Laili dan Nissa memberikan saran kepada Devi perihal masalah yang sedang ia hadapi. 

Devi   : temen-temen kalian lagi dimana ? aku lagi banyak masalah. Kita ketemu di Cafe biasa siang ini ya.
di Cafe
Laili    : Devi ada apa? kenapa sedih ?
Devi   : ia nih, Orang tua aku pindah kerja, jadi mau gak mau aku juga harus ikut mereka. masalahnya sekarang aku gak mau ikut mereka, aku udah nyaman tinggal disini.
Nissa  : oh gitu, emang pindah kemana ?
Devi   : pindah ke Padang.
Laili    : padang kan enak, banyak pantai nya, lagian kalau disini mau tinggal sama siapa.
Nissa  : Ntar lama-lama juga bakalan betah kok.
Devi   : yaudah deh, makasi yaa.

kesimpulan :
Dari cerita diatas perbedaan Peadagogi dan Andragogi adalah pada Paedagogi Ibu lebih dominan dalam mengarahkan anaknya dan anaknya hanya menerima saja informasi yang diberikan oleh ibunya, sedangkan Andragogi adanya komunikasi dua arah, karena si penerima informasi juga memiliki pengalaman yang juga berperan dalam proses belajar dalam  kehidupan.


tugas penelitian


anggota kelompok:
Pangeran John P (08-087)
Sakti Wibowo (10-013)
Fauzi Rozi Nasution (10-039)
M. Irfan (10-087)

Tema      : Dinamika Kreativitas Dalam Ruang Lingkup Pendidikan
Judul      : Metode Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Di TK Nur Aisyah
Pendahuluan
            Alasan kami memilih topik ini adalah karena kreativitas merupakn hal yang penting dan harus ada di dalam diri setiap individu, baik itu yang berkaitan dengan seni/keindahan maupun tentang kebervariasian cara seseorang dalam menyelesaikan masalah. Dalam penelitian ini peneliti menfokuskan kepada anak-anaka TK. Dikarenkan kreativitas harus dibentuk sejak dini atau prasekolah, pada masa ini lah anak lebih cenderung aktif dan mereka memiliki rasa ingin tahuyang tinggi. Oleh sebab itu rasa keaktifan mereka harus disalurkan dalam bentuk kreativitas.
            Masa anak merupakan masa keemasan (golden age) yang mempunyai arti penting dan berharga karena pada masa ini merupakan dasar bagi masa depan anak. Anak mempunyai kebebasan untuk berekspresi, dan sebagai calon generasi muda diharapkan anak mempunyai semangat yang tinggi untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu menghasilkan suatu prestasi yang baik dan berguna bagi pembangunan negara. Anak harus dapat mengembangkan bakat dan kreativitasnya untuk menghasilkan prestasi (Ulfah, 2008).
            Kreativitas merupakan proses yang dilakukan oleh seorang individu ditengah-tengah pengalamannya dan yang menyebabkannya untuk memperbaiki dan mengembangkan dirinya. Pada dasarnya kreativitas anak bersifat ekspresionis, hal ini dikarenakan pengungkapan (ekspresi) yang merupakan sifat yang dilahirkan dan dapat berkembang melalui latihan-latihan (Ulfah, 2008).
            Mengingat pentingnya kreativitas siswa, di Indonesia maka perlu disusun suatu strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas pada anak. Strategi tersebut diantaranya meliputi pemilihan pendekatan, metode atau model pembelajaran. Salah satu pembelajaran yang saat ini sedang berkembang ialah pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran yang menuntut aktivitas mental siswa untuk memahami suatu konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah yang disajikan pada awal pembelajaran. Situasi masalah yang disajikan dalam pembelajaran tersebut merupakan suatu stimulus yang dapat mendorong potensi kreativitas dari siswa terutama dalam hal pemecahan masalah yang dimunculkan. Kreativitas yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran berbasis masalah ini bukan hanya aspek kognitifnya saja (kemampuan berfikir kreatif) tetapi aspek nonkognitif dari kreatifitas yakni kepribadian kreatif dan sikap kreatif siswa (Trihadiyanti, 2010).

            Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas kami ingin meneliti metode yang diberikan oleh guru dalam meningkatkan kreativitas pada anka TK Nur Aisyah.
Tujuan Penelitian
1.      untuk mengetahui bagaimana metode yang  digunakan oleh para guru untuk meningkatkan kreativitas anak di TK Nur Aisyah
2.      untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan peningkatan kreativitas pada peserta didik dengan metode yang diberikan oleh guru TK Nur Aisyah
Landasan Teori
            Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2009). Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat (Munandar, 2009).
Campbell (dalam Manguhardjana, 1986) mengemukakan kreativitas sebagai suatu kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :
a. Baru atau novel, yang diartikan sebagai inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh dan mengejutkan.
b. Berguna atau useful, yang diartikan sebagai lebih enak, lebih praktis, mempermudah, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil yang baik.
c. Dapat dimengerti atau understandable, yang diartikan hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu, atau sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan dan tak dapat diulangi.

Oleh karena beragamnya pendapat para ahli akan pengertian kreativitas, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan suatu produk yang baru ataupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya, yang berguna, serta dapat dimengerti.
Pendekatan yang digunakan:
1.      Kognitif
Menekankan pada kemampuan berpikir/ fungsi intelektual.
2.      Kepribadian
Menekankan pada karakteristik kepribadian tertentu sebagaimana dimiliki orang-orang kreatif.
3.      Integratif atau komponential
Melibatkan komponen-komponen:
+ kognitif dan kepribadian;
+ individu dan lingkungan.
4.      Otak manusia (human brain)
Menggunakan pendekatan pada fungsi otak manusia dan aktivitas otak manusia.

Ciri-ciri kreativitas
Guilford (dalam Munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain:
a.       Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas.
b.      Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.
c.       Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
d.      Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas
            Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009), faktor-faktor yang dapat mendorong terwujudnya kreativitas individu diantaranya:
A. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik)
Menurut Roger (dalam Munandar, 2009) setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan dari dalam dirinya untuk berkreativitas, mewujudkan potensi, mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers dalam Munandar, 2009). Hal ini juga didukung oleh pendapat Munandar (2009) yang menyatakan individu harus memiliki motivasi intrinsik untuk melakukan sesuatu atas keinginan dari dirinya sendiri, selain didukung oleh perhatian, dorongan, dan pelatihan dari lingkungan.
            Menurut Rogers (dalam Zulkarnain, 2002), kondisi internal (interal press) yang dapat mendorong seseorang untuk berkreasi diantaranya:
1.      Keterbukaan terhadap pengalaman
Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut dan keterbukaan terhadap konsep secara utuh, kepercayaan, persepsi dan hipotesis. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan.
2.      Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
Pada dasarnya penilaian terhadap produk ciptaan seseorang terutama ditentukan oleh diri sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain.
3.      Kemampuan untuk bereksperimen atau “bermain” dengan konsep-konsep.
Merupakan kemampuan untuk membentuk kombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
B. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)
            Munandar (2009) mengemukakan bahwa lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas individu dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan kekuatan yang penting dan merupakan sumber pertama dan utama dalam pengembangan kreativitas individu. Pada lingkungan sekolah, pendidikan di setiap jenjangnya mulai dari pra sekolah hingga ke perguruan tinggi dapat berperan dalam menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas individu. Pada lingkungan masyarakat, kebudayaan-kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat juga turut mempengaruhi kreativitas individu.
Alat – alat yang digunakan saat proses penelitian
·         Laptop
·         Kamera Digital
·         Handphone
·         Alat tulis ( kertas, pena)
·         Notes ( sebagai reward)
Subjek yang diteliti
·         Nuryati (Guru TK Nur Aisyah)
·         Haikal ( Siswa TK Nur Aisyah)
·         Antowi, Simar ( Orang Tua siswa TK Nur Aisyah )
Metode Yang Digunakan
Wawancara, ada pun pertanyaannya sebagai berikut :
A.     Pertanyaan Untuk Guru :
1.      Bagaimana strategi pengajaran yang digunakan untuk meningkatkan siswa?
2.      Apa yang dapat dilakukan guru jika siswa mengalami kejenuhan?
3.      Apakah pada umumnya siswa di TK ini mudah mencerna metode yang diberikan?
4.      Apa yang dapat dilakukan guru oleh jika ada siswa yang kurang mampu dalam mengikuti metode yang diberikan?
5.      Apakah prasarana di TK ini sudah mendukung untuk meningkatkan kreativitas siswa! contohnya prasarananya?
6.      Jika siswa bisa melakukan apa yang diajarkan oleh guru. Apakah ada reward yang diberikan oleh siswa?
7.      Adakah peningkatkan kreativitas setelah diberikan reward? Berikan contohnya?
8.      Adakah tugas yang dibawa kerumah oleh siswa? Berikan contohnya?
9.      Apakah siswa mampu mengembangkan kreativitas setelah diberikan metode yang di ajarkan tanpa harus di pandu oleh guru?
10.  Adakah hasil dari kreativitas siswa setelah diberikan metode yang diajarkan! Misalnya hasil karya, mengikuti perlombaan?
B.      Pertanyaan untuk Orang Tua/ Wali murid :
1.      Menurut ibu/bapak bagaimana kualitas pendidikan di tk xxx? 
2.      Apakah ada peningkatan kreativitas? 
3.      Apakah sesuai yang ibu/bapak harapkan dari proses pembelajaran yang diberikan oleh TK Nur Aisyah?
Proses Analisis Data :
Setelah data hasil wawancara diperoleh , maka kelompok mencari kesimpulan dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh masing-masing subjek. Hasil kesimpulan tiap subjek akan digabung dan ditarik kesimpulan besarnya dan dijadikan kesimpulan akhir.
Tabel Perencanaan Kegiatan
No.
Kegiatan
Maret
April
Mei
Juni
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
1
Pemilihan tema


V














2
Penentuan judul


V














3
Diskusi metode pelaksanaan penelitian



V












4
Penyusunan pendahuluan dan landasan teori




V











5
Peninjauan lokasi









V








6
Pelaksanaan observasi









V






7
Penganalisaan data dan penarikan kesimpulan










V





8
Penyusunan laporan












V




9
Pembuatan Poster













V



10
Evaluasi













V



11
Posting













V




Kalkulasi Biaya yang telah Dikeluarkan :
Reward untuk subjek berupa notes ( 5  buah )    : Rp 15.000
Biaya transportasi                                                : Rp 20.000
Total                                                                    : Rp 35.000
Pelaksanaan Kegiatan
6 Maret
Diskusi untuk menentuksn tema dan judul kemudian disepakati oleh anggota kelompok.
28 Maret
Diskusi metode pelaksanaan penelitian. Dari diskusi dihasilkan 10 pertanyaan untuk guru dan tiga pertanyaa untuk orang tua atau wali murid.
5 April
Diskusi metode penelitian dan landasan teori, kami diskusikan setelah keluar kuliah pada pukul 11.30 sampai 13.30 wib di kantin.
30 April
Peninjauan lokasi, kami laksanaakan pada hari sabtu, kebetulan pada hari sabtu kami tidak ada jadwal kuliah.
7 Mei
Pelaksanaan observasi, kami kumpul tepat pukul 08.00 wib lalu kami berangkat sama-sama dengan mengendarai sepedamotor.
18 Mei
Penganalisaan data dan penarikan kesimpulan
28 Mei
Penyusunan laporan
2 Juni
pembuatan poster dan evaluasi, ketika dalam pembuatan poster kami sedikit bingun dalam menentukan background poster, setelah didiskusikan kami menemukan background yang cocok untuk poster.
6 Juni
Posting ke blog

Analisa Hasil Wawabcara
1.      Subjek I menyatakan bahwa metode yang deberikan oleh guru kepada murid-murid sudah cukup memadai, seperti diadakannya menggambar, menyusun puzzle, melipat orgami, menulis arab, outbond, dan menari. Hal ini untuk meningkatkan kreativitas pada anak. Dalam pemberian metode ini rata-rata anak dengan mudah menerima atau menyerap apa yang disampaikan oleh guru, namun ada sebagian anak yang kurang mampu menyerap metode yang diberikan hal ini disebabkan karena faktor usia. Dalam mengatasi  hal ini guru memberikan perhatiaan yang lebik kepada anak, agar anak dapat mengembangkan kreativitasnya. Subjek juga menyatakan sering memberikan reward kepada anak ketika anak berhasil mengerjakan suatu tugas dengan baik. Reward yang diberikan kepada anak adalah dengan memberikan tepuk tangan, atau memberikannya sebuah bintang kemudian bintang tersebut di tempelkan ke dinding kelas yang telah ditentukan tempatnya. Subjek jug menyatakan pernah mengikuti perlobaan seperti menari, dan juga pernah menjadi juara dalam perlombaan tersebut. Dan juga guru sering memberikan PR seperti, menulis arab, berhitung, dan bahasa indonesia, namun PR ini dalam bentuk yang umum saja, dan tidak sulit.
2.      Subjek II menyatakan kualitas di TK Nur Aisyah ini cukup bagus. Dikarenakan ada peningkatan pada si anak dalam mengembangkan kreativitasnya. Subjek juga menyatakan memberikan les tambahan di rumah kepada anak agar anak lebih kreatif dan siap menghadapi bangku Sekolah Dasar. Dan juga menyatakan anak-anak mereka ada peningkatan dalam mengembangkan kreativitas dari sebelum masuk di TK Nur Aisyah.

Kesimpulan
            Kreativitas harus dikembangkan sejak anak usia dini, karena dengan kreasi seseorang dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimiliinya. Dengan kreativitas pula seseorang dapat menyelesaikan masalah yang akan dihadapainya dalam kehidupan sehari-hari, dan juga kreativitas salah satu kemampuan yang turut dalam menentukan kesuksesan hidupnya seseorang.


Evaluasi

Kegiatan
Jadwa Pada Perencanaan
Jadwal Pelaksanaan
1
Pemilihan tema

Maret, Minggu ketiga
Maret, minggu keempat
2
Penentuan judul

Maret, Minggu ketiga
Maret Minggu keempat
3
Diskusi metode pelaksanaan penelitian
Maret, Minggu kempat
April, Minggu pertama
4
Penyusunan pendahuluan dan landasan teori
April, minggu pertama
April, minggu pertama
5
Peninjauan lokasi


Aprli, mimggu keempat
Mei, Minggu Kedua
6
Pelaksanaan observasi
Mei, Minggu Kedua
Mei, Minggu ketiga
7
Penganalisaan data dan penarikan kesimpulan
Mei, minggi ketiga
Juni, Minggu Pertama
8
Penyusunan laporan

Mei, minggu keempat
Jini, minggu pertama
9
Pembuatan Poster

Juni, minggu pertama
Juni, minggu pertama
10
Evaluasi

Juni, Minggu kedua
Juni, minggu kedua
11
Posting
Juni, Minggu kedua
Juni, minggu kedua

Keterangan :
Keseluruhan jadwal pelaksanaan tidak sesuai dengan jadwal yang telah dirancang dan direncanakan sebelumnya. Rata-rata jadwal pelaksanaan dari awal hingga akhir dilaksanan dalam bulan Mei akhir. Juga terdapat banyak perubahan dan penambahan pada konsep landasan teori yang dipakai. Serta terdapat perubahan rencana dalam pelaksanaan (misal, melompati step yang belum terselesaikan dan kembali ke menyelesaikan step itu setelah situasinya memungkinkan).


Poster Hasil Penelitian :





Testimoni :
Sakti Wibowo (10-013)
Tugas mini proyek ini sangat banyak memberikan manfaat dan pengalaman bagi saya, sehingg saya dapat berkreasi dalam mengerjakannya.
M. Irfan Nst. ( 10-068 )
Dalam proses penelitian kami cukup terbantu atas partisipasi dari subjek dan juga pihak sekolah yang menerima kami dengan terbuka. Namun karena setiap anggota kelompok mengambil mata kuliah yang berbeda-beda kami cukup kesulitan untuk menyusaun jadwal.
Fauzi Rozi Nasution ( 10-039 )
Meskipun tugas penelitian ke sekolah-sekolah sudah beberapa kali saya lakukan, tugas penelitian seperti ini tetap menarik bagi saya. Menurut saya letak menariknya itu terletak ketika kita langsung berbicara dengan orang-orang.